Call of Duty: Black Ops 7 akhirnya rilis, dan meskipun membawa tiga mode andalan. Campaign, Multiplayer, dan Zombies, hasilnya tidak merata. Seri ini datang sebagai underdog di tengah bangkitnya pesaing seperti Battlefield 6 dan ARC Raiders. Lalu, apakah Black Ops 7 bisa bersaing.
Multiplayer: Tetap Jadi Tulang Punggung CoD
Multiplayer kembali menjadi kekuatan utama Black Ops 7. Gunplay yang cepat, agresif, dan responsif membuat mode ini masih menjadi salah satu yang terbaik di genre FPS.
Dexerto menyebut multiplayer BO7 sebagai pengalaman yang “as satisfying as ever, from the first kill to the thousandth,” menegaskan bahwa sensasi menembak menjadi nilai jual terbesar game ini.
Highlight Multiplayer:
- Gunplay solid dan memuaskan
- Omnimovement kembali hadir, kini ditambah wall jump
- Peta lebih baik dari BO6, dengan Homestead jadi map paling standout
- Aim assist dinormalisasi, memberikan skill gap lebih sehat
- 18 map baru + 30 senjata baru
Walaupun tidak membawa inovasi besar, multiplayer dinilai stabil, fun, dan kompetitif. “Safe but strong,” begitu kira-kira ringkasannya.
Zombies: Salah Satu yang Terbaik dalam Bertahun-Tahun

Zombies BO7 mengambil inspirasi dari TranZit dan menyuguhkan Ashes of the Damned, map Dark Aether terbesar dalam sejarah mode tersebut.
Gameplay kini lebih dinamis dengan kebutuhan berpindah zona menggunakan truk legendaris “Ol’ Tessie.” Struktur map yang berbentuk angka delapan membuat pemain terus bergerak dan berpikir cepat.
Dexerto bahkan menyebut Zombies BO7 sebagai “one of the best and most diverse Zombies settings since Shadows of Evil.”
Mode ini cocok untuk pemain yang mencari replayability, eksplorasi, dan Easter egg yang tidak ada habisnya.
Campaign: Titik Terlemah BO7

Sayangnya, mode campaign menjadi sisi paling mengecewakan. Meskipun membawa kembalinya David Mason dan konflik baru yang melibatkan Raul Menendez, eksekusinya dianggap dangkal dan penuh pengulangan.
Masalah utama campaign:
- Misi repetitif ala “Warzone sandbox”
- Nyaris tanpa variasi set-piece
- Karakter satu dimensi
- Boss fight yang dianggap aneh dan antiklimaks
Dexerto bahkan menyatakannya sebagai:
“the worst Call of Duty campaign of all time.”
Satu-satunya hal positif datang dari Endgame mode yang terbuka setelah tamat, menawarkan pengalaman mirip DMZ dalam format open extraction.
Verdict: Mode Multiplayer & Zombies Menyelamatkan Seri Ini
Black Ops 7 adalah contoh klasik game yang “menang karena mode samping.” Multiplayer kuat, Zombies sangat menghibur, namun campaign benar-benar jatuh di bawah ekspektasi.
Bagi penggemar kompetitif dan zombie slayer veteran, game ini layak dimainkan. Namun bagi pencinta single-player, BO7 mungkin terasa mengecewakan.
Kesimpulan dari Dexerto:
- Multiplayer: solid & menyenangkan
- Zombies: kreatif, luas, dan penuh rahasia
- Campaign: gagal total
- Overall: masih bisa bersaing, tapi kalah segar dibanding pesaing seperti Battlefield 6 atau ARC Raiders

